Minggu, 07 Februari 2016

Kompartemen Sindrom

Sindrom kompartemen adalah suatu kondisi emergensi ortopedik yang disebabkan oleh pembengkakan signifikan yang menuju kepada peningkatan tekanan didalam kompartemen pada ekstremitas. Peningkatan tekanan dalam kompartemen menganggu aliran darah ke otot yang berujung iskemia atau nekrosis. Pasien mengeluhkan nyeri dan kebas, pergerakan pasif otot dalam kompartemen mengakibatkan nyeri hebat. 

Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan klinis dan tekanan dalam kompartemen dapat dinilai dengan meletakkan jarum didalam kompartemen, pemeriksaan ini perlu pada pasien yang tidak sadar karena temuan klinis yang tidak jelas. Ketika kita mensuspek kompartemen sindrom, tindakan fasiotomi emergensi harus kita lakukan segera dimana fasia tersebut dibebebaskan dengan cara diinsisi panjang. Tindakan harus dikerjakan sesegera mungkin karena kerusakan pada otot dan serabut saraf akan berakhir dengan nekrosis dan kontraktur irreversible yang menyebabkan kehilangan fungsi hebat. Kompartemen adalah ruang-ruang yang dibatasi oleh fascia yang berfungsi sebagai sekat.

Kompartment sindrom dan Fasciotomi

Etiologi

Terdapat etiologi secara umum yang dapat menyebabkan kompartemen syndrome:
1. Kondisi ketika volume kompartemen terbatas:
          a. ketika pasien fraktur dipasang gips
          b. ketika pasien dengan kesadaran menurun, berbaring diatas ekstremitas.
          c. ketika pasien memakai dressing luar yang ketat.
2. Kondisi yang menyebabkan isi kompartemen meningkat.
        a. perdarahan didalam kompartemen dari cedera vaskuler dan dhiatesis hemoragik
        b. cedera patah tulang.
        c. reperfusi segera setelah cedera iskemik, seperti embolectomy dan arterial bypass grafting.
        d. memar hebat pada otot.
        e. luka bakar elektrik atau thermal.
3. Cedera lain: ekstravasasi cairan intravena, injeksi obat-obatan rekreasi dan gigitan ular.

Symptoms dan signs

Symptomps:
-          Nyeri hebat ketika peregangan passive pada otot yang terdapat dalam kompartemen yang dikenai.
-          Berkurangnya sensasi sensorik pada area nervus yang menginervasi, karena nervus tersebut berjalan didalam kompartemen yang dikenai.
-          Kelemahan otot
-          Paresis otot (temuan telat)
-          Pucat
-          Pulselessness, nadi tidak teraba.
-          Akral dingin.

Tanda-tanda 7Ps:

Pain (nyeri), pallor (pucat), pulselessness (nadi tak teraba), poikilothermic (suhu rendah), paresthesia (kebas), paralysis (lumpuh), progressive (sangat cepat dan membahayakan)

1 komentar:

  1. Terimkasih gan tulisannya,, membantu menjawab tugas ane dengan konsulen. heheh

    BalasHapus