Sindrom kompartemen adalah suatu kondisi emergensi
ortopedik yang disebabkan oleh pembengkakan signifikan yang menuju kepada
peningkatan tekanan didalam kompartemen pada ekstremitas. Peningkatan tekanan
dalam kompartemen menganggu aliran darah ke otot yang berujung iskemia atau
nekrosis. Pasien mengeluhkan nyeri dan kebas, pergerakan pasif otot dalam
kompartemen mengakibatkan nyeri hebat.
Diagnosis dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan klinis dan tekanan dalam kompartemen dapat dinilai dengan
meletakkan jarum didalam kompartemen, pemeriksaan ini perlu pada pasien yang
tidak sadar karena temuan klinis yang tidak jelas. Ketika kita mensuspek
kompartemen sindrom, tindakan fasiotomi emergensi harus kita lakukan segera
dimana fasia tersebut dibebebaskan dengan cara diinsisi panjang. Tindakan harus
dikerjakan sesegera mungkin karena kerusakan pada otot dan serabut saraf akan
berakhir dengan nekrosis dan kontraktur irreversible yang menyebabkan
kehilangan fungsi hebat. Kompartemen adalah ruang-ruang yang dibatasi oleh
fascia yang berfungsi sebagai sekat.
![]() |
| Kompartment sindrom dan Fasciotomi |
Etiologi
Terdapat etiologi secara umum yang dapat menyebabkan
kompartemen syndrome:
1. Kondisi ketika volume kompartemen terbatas:
a.
ketika pasien fraktur dipasang gips
b.
ketika pasien dengan kesadaran menurun, berbaring diatas ekstremitas.
c.
ketika pasien memakai dressing luar yang ketat.
2. Kondisi yang menyebabkan isi kompartemen
meningkat.
a.
perdarahan didalam kompartemen dari cedera vaskuler dan dhiatesis hemoragik
b.
cedera patah tulang.
c.
reperfusi segera setelah cedera iskemik, seperti embolectomy dan arterial
bypass grafting.
d.
memar hebat pada otot.
e.
luka bakar elektrik atau thermal.
3. Cedera lain: ekstravasasi cairan intravena,
injeksi obat-obatan rekreasi dan gigitan ular.
Symptoms dan signs
Symptomps:
-
Nyeri hebat
ketika peregangan passive pada otot yang terdapat dalam kompartemen yang
dikenai.
-
Berkurangnya
sensasi sensorik pada area nervus yang menginervasi, karena nervus tersebut
berjalan didalam kompartemen yang dikenai.
-
Kelemahan otot
-
Paresis otot
(temuan telat)
-
Pucat
-
Pulselessness,
nadi tidak teraba.
-
Akral dingin.
Tanda-tanda 7Ps:
Pain (nyeri), pallor (pucat),
pulselessness (nadi tak teraba), poikilothermic (suhu rendah), paresthesia (kebas), paralysis (lumpuh), progressive (sangat cepat dan membahayakan)

Terimkasih gan tulisannya,, membantu menjawab tugas ane dengan konsulen. heheh
BalasHapus